CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday 31 May 2012





Apa itu Cerebral Palsy??

DEFINISI
CP (Cerebral Palsy/ kelumpuhan otak besar) adalah suatu keadaan dimana penderitanya mengalami buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan serta mengalami gangguan fungsi saraf lainnya. CP bukanlah merupakan suatu penyakit dan tidak bersifat progresif (penderita tidak semakin memburuk dan juga tidak semakin baik).


PENYEBAB
Anak yang mengalami cerebral palsy biasanya disebabkan karena adanya masalah yang terjadi dalam otak yang dapat berasal dari trauma kepala, radang, perdarahan otak karena adanya kelainan kromosom (seperti pada Down Syndrome), serta penyakit yang merusak otak secara progresif. Karena cedera otak ini, indera jadi bermasalah. Akibatnya mempengaruhi kemampuan otak untuk menyerap informasi (sensorik) atau kemampuan otak untuk merespons informasi (motorik).

CP bisa disebabkan karena cedera otak yang terjadi pada saat ;
- Bayi masih berada dalam kandungan
- Saat proses persalinan berlangsung
- Bayi yang baru lahir
- Anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
- Menurut penelitian lebih banyak penyebabnya tidak diketahui.

10-15% kasus CP terjadi akibat otak cedera pada saat lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum, selama dan segera setelah bayi lahir. Bayi yang lahir prematur sangat rentan terhadap CP, kemungkinan karena pembuluh darah ke otak bayi prematur belum berkembang secara sempurna dan mudah mengalami perdarahan karena tidak dapat mengalirkan oksigen ke otak dalam jumlah yang memadai.

Cedera otak bisa disebabkan oleh:
- Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah
- Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi
- Cedera kepala karena
- Cedera pembuluh darah.


GEJALA
Gejala biasanya timbul sebelum anak berumur 2 tahun dan pada kasus yang berat, bisa muncul pada saat anak berumur 3 bulan. Gejalanya bervariasi, mulai dari kejanggalan yang tidak tampak nyata sampai kekakuan yang berat, yang menyebabkan perubahan bentuk lengan dan tungkai sehingga anak harus memakai kursi roda.

Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada CP:
- Kecerdasan di bawah normal
- Keterbelakangan mental
- Kejang/ epilepsi (terutama pada tipe spastik)
- Pernafasan yang tidak teratur
- Gerakan menjadi terbatas.
- Kontraktur persendian
- Gangguan menghisap atau
- Gangguan menelan atau mengunyah makanan
- Gangguan perkembangan kemampuan motorik
- Gangguan berbicara (disartria)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran


KLASIFIKASI
Cerebral Palsy dapat diklasifikasikan menurut :
(a) Derajat kecacatan
(b) Tipografi anggota badan yang cacat dan
(c) Fisiologi kelainan geraknya.

(a) Penggolongan menurut derajat kecacatan cerebal palsy dapat digolongkan atas :
  1. Golongan ringan : mereka yang dapat berjalan tanpa menggunakan alat, berbicara tegas, dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya, meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan pendidikannya.
  2. Golongan sedang : mereka yang membutuhkan treatment/latihan khusus untuk bicara, berjalan, dan mengurus dirinya sendiri, golongan ini memerlukan alat-lat khusus untuk membantu gerakannya, seperti brace untuk membantu penyangga kaki, kruk/ tongkat sebagai penopang dalam berjalan. Dengan pertolongan secara khusus, anak-anak kelompok ini diharapkan dapat mengurus dirinya sendiri.
  3. Golongan berat : anak cerebral palsy golongan ini yang tetap membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara, dan menolong dirinya sendiri, mereka tidak dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat.

(b) Penggolongan menurut tipografi, dilihat dari tipografi yaitu banyaknya anggota tubuh yang   lumpuh, cerebral palsy dapat digolongkan menjadi 6 (enam) golongan, yaitu:
  1. Monoplegia, hanya satu anggota gerak yang lumpuh misalnya kaki kiri, sedangkan kaki kanan dan keduanya tangannya normal.
  2. Hemiplegia, lumpuh anggota gerak atas dan bawah pada sisi yang sama, misalnya tangan dan kaki kanan , atau tangan kiri dan kaki kiri.
  3. Paraplegia, lumpuh pada kedua tungkai kakinya.
  4. Diplegia, kedua tangan kanan dan kiri atau kedua kaki kanan dan kiri (paraple-gia)
  5. Triplegia, tiga anggota gerak mengalami kelumpuhan, misalnya tangan kanan dan kedua kakinya lumpuh, atau tangan kiri dan kedua kakinya lumpuh.
  6. Quadriplegia, anak jenis ini mengalami kelumpuhan seluruh anggota geraknya. Mereka cacat pada kedua tangan dan kakinya. Quadriplegia bisa juga disebut triplegia.

(c) Penggolongan menurut fisiologi dilihat dari kelainan gerak dilihat dari segi letak kelainan di otak dan fungsi geraknya(Motorik), anak cerebral palsy dibedakan menjadi:
  1. Spastik. Tipe ini (50% dari semua kasus CP),  ditandai dengan adanya gejala kekejangan atau kekakuan pada sebagian ataupun seluruh otot. Kekakuan itu timbul sewaktu akan digerakkan sesuai dengan kehendak. Dalam keadaan ketergantungan emosional kekakuan atau kekejangan itu makin bertambah, sebaliknya dalam keadaan tenang, gejala itu menjadi berkurang. Pada umumnya anak CP jenis spastik ini memiliki tingkat kecerdasan yang tidak terlalu rendah. Diantara mereka ada yang normal bahkan ada yang diatas normal.
  2. Athetoid. Pada tipe ini tidak terdapat kekejangan atau kekakuan. Otot-ototnya dapat digerakkan dengan mudah. Ciri khas tipe ini terdapat pada sistem gerakan. Hampir semua gerakan terjadi diluar kontrol dan koordinasi gerak.
  3. Ataxia. Ciri khas tipe ini adalah seakan-akan kehilangan keseimbangan,. Kekakuan memang tidak tampak tetapi mengalami kekakuan pada waktu berdiri atau berjalan. Gangguan utama pada tipe ini terletak pada sistem koordinasi dan pusat keseimbangan pada otak. Akibatnya, anak tuna tipe ini mengalami gangguan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada saat makan mulut terkatup terlebih dahulu sebelum sendok berisi makanan sampai ujung mulut.
  4. Tremor. Gejala yang tampak jelas pada tipe ini adalah senantiasa dijumpai adanya gerakan-gerakan kecil dan terus-menerus berlangsung sehingga tampak seperti bentuk getaran-getaran. Gerakan itu dapat terjadi pada kepala, mata, tungkai, dan bibir.
  5. Rigid. Pada tipe ini didapat kekakuan otot, tetapi tidak seperti pada tipe spastik, gerakannya tanpak tidak ada keluwesan, gerakan mekanik lebih tampak.
  6. Tipe Campuran. Pada tipe ini seorang anak menunjukan dua jenis ataupun lebih gejala tuna CP sehingga akibatnya lebih berat bila dibandingkan dengan anak yang hanya memiliki satu jenis/tipe kecacatan





Apa itu sindrom down??


Sindrom down merupakan istilah medis yang ditemukan pertama kali oleh dokter Langdon Down pada tahun 1866 untuk menggambarkan gangguan mental pada anak. Sindrom down atau biasa juga disebut down sindrom pada beberapa dekade terakhir secara dramatis menunjukkan harapan hidup meningkat dengan perawatan medis dan inklusi sosial yang membaik. Seseorang dengan sindrom down dengan kesehatan yang baik rata-rata hidup sampai usia 55 atau lebih.
Sindrom down adalah gangguan genetik yang terjadi pada sekitar 1 dari 800 kelahiran hidup dengan penyebab utama gangguan kognitif. Sindrom down mulai dari ringan sampai sedang dikaitkan dengan ketidakmampuan belajar, keterlambatan perkembangan, karakteristik fitur wajah, dan otot rendah pada awal masa bayi. Banyak orang dengan sindrom down juga memiliki cacat jantung, leukemia, awal-awal penyakit Alzheimer, masalah gastrointestinal, dan masalah kesehatan lainnya.
Pengertian sindrom down (dalam istilah medis disebut trisomi 21), adalah suatu kondisi di mana bahan genetik tambahan menyebabkan keterlambatan dalam cara seorang anak berkembang, baik secara mental dan fisik. Fitur fisik dan masalah medis yang terkait dengan sindrom down dapat bervariasi dari satu anak denga anak lainnya. Sementara beberapa anak dengan down sindrom membutuhkan banyak perhatian medis, yang lain menjalani kehidupan yang sehat. Perlu diketahui bahwa penyakit sindrom down tidak dapat dicegah, namun sindrom down dapat dideteksi sebelum anak lahir atau pada masa prenatal (masih dalam kandungan).

Mengetahui Penyebab Sindrom Down
Biasanya, pada saat pembuahan bayi mewarisi informasi genetik dari orang tua dalam bentuk 46 kromosom: 23 dari ibu dan 23 dari ayah. Dalam sebagian besar kasus sindrom Down, seorang anak mendapat ekstra kromosom 21 – dengan total 47 kromosom, bukan 46. Mengingat pengertian sindrom down, maka di dapatkan sebuah penalaran bahwa materi genetik tambahan inilah yang menyebabkan fitur fisik dan keterlambatan perkembangan yang berhubungan dengan penyakit sindrom down.
Meskipun tidak ada yang tahu pasti mengapa down sindrome terjadi dan tidak ada cara untuk mencegah kesalahan kromosom yang menyebabkan hal tersebut, para ilmuwan tahu bahwa wanita dengan usia 35 atau lebih memiliki risiko lebih tinggi secara signifikan untuk memiliki anak dengan kondisi tersebut. Pada usia 30 tahun misalnya, seorang wanita memiliki sekitar 1 dalam 900 kesempatan mengandung seorang anak dengan sindrom down.
Anak-anak dengan sindrom Down cenderung untuk berbagi ciri fisik tertentu seperti profil wajah datar, miring ke atas mata, telinga kecil, dan lidah yang menonjol. Otot nada rendah (disebut hypotonia) juga karakteristik anak dengan down sindrome. Walaupun ini dapat dan sering meningkatkan dari waktu ke waktu, kebanyakan anak-anak biasanya mencapai tahap perkembangan seperti duduk, merangkak, dan berjalan apalagi jika mendapatkan terapi sindrom down.
Sindrom down mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar dengan cara yang berbeda, sebagian besar memiliki gangguan intelektual ringan sampai sedang. Anak-anak dengan penyakit sindrom down bisa belajar, dan mampu mengembangkan keterampilan sepanjang hidup mereka. Mereka hanya mencapai tujuan dengan kecepatan yang berbeda.










Sunday 27 May 2012

KENALI ANAK-ANAK PENDIDIKAN KHAS

Apa itu Disleksia?

Disleksia bukannya satu penyakit, tetapi merupakan salah satu gangguan dalam pembelajaran yang biasanya dialami oleh kanak-kanak. Lazimnya, masalah pembelajaran yang dihadapi adalah seperti membaca, menulis, mengeja, dan kemahiran mengira. Oleh itu disleksia merujuk kepada mereka yang menghadapi masalah untuk membaca dan menulis walaupun mempunyai daya pemikiran yang normal.
Mereka yang mempunyai disleksia bukannya menghadapi kecacatan malah sebahagian daripada orang-orang yang terkenal juga mempunyai disleksia. Sesetengah mereka yang mempunyai keadaan disleksia mempunyai kesukaran untuk menyebut perkataan yang panjang, sukar mempelajari turutan seperti nama bulan, dan sifir. Setiap orang yang menghidap disleksia mempunyai masalah yang tidak serupa dengan penghidap yang lain.
Disleksia juga bukan disebabkan kecerdasan yang lemah serta penglihatan tetapi penghidap disleksia tidak mengecam sesuatu dalam keadaan terbalik. Ternyata sekali disleksia menghuraikan sesuatu kelainan dalam otak, selalunya ia adalah pemberian Tuhan yang terus berkembang dalam diri seseorang dengan cara yang berlainan.
Kanak-kanak yang mengalami disleksia bukanlah tergolong dalam golongan yang bodoh. Daripada kajian-kajian mendapati mereka mempunyai tahap kecerdasan intelektual yang normal dan tidak mempunyai masalah pendengaran dan penglihatan. Ibu bapa mempunyai banyak pilihan untuk memberi pendidikan berterusan kepada anak-anak dengan memilih menghantar mereka ke sekolah biasa yang mempunyai kelas khas disleksia seliaan JPN atau mendapatkan nasihat daripada JKM untuk menghantar anak-anak ke Pendidikan Khas. Kanak-kanak ini akan diberikan bimbingan dengan betul untuk berdikari tanpa memerlukan bantuan ibu bapa apabila dewasa.
Selain itu terdapat juga beberapa perkataan lain yang berkaitan dengan disleksia, antaranya ialah:
* Dyscalculia (Diskalkulia) – bermasalah dalam pengiraan ataupun matematik;
* Dysgraphia (Disgrafia) – bermasalah dalam bahasa; dan
* Dyspraxia (Dispraksia) – bermasalah dalam koordinasi motor-mata-tangan.